Uji Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Daun Ramania (Bouea macrophylla) Terhadap Mencit Betina Galur Swiss Webster

Abstrak

Diare hingga saat ini masih merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian hampir di seluruh daerah geografis di dunia. Semua kelompok usia bisa terserang diare, tetapi penyakit berat dengan kematian yang tinggi terutama terjadi pada bayi dan anak. Di negara berkembang, anak-anak menderita diare lebih dari 12 kali per tahun dan hal ini menjadi penyebab kematian sebesar 15 – 34 persen dari semua penyebab kematian. Tumbuhan ramania berwarna hijau saat masih muda, dan sering dikonsumsi sebagai rujak atau campuran sambal ramania.. Ekstrak daun ramania mengandung beberapa metabolit sekunder, salah satunya adalah tanin memiliki aktivitas sebagai antidiare dengan mekanisme yaitu protein tannat yang dipecah akan berikatan dengan tanin terhidrolisis dan melewati intestine sehingga dapat menurunkan sekresi dari usus kecil dan menyebabkan terjadinya konstipasi. Metode penelitian ini adalah adalah true experimental dengan rancangan pre-post test with randomized control group design Tahapan metode penelitian ini dilakukan dengan tahap pendahuluan dan tahap uji aktivitas antidiare dengan metode tes toleransi glukosa oral (TTGO) dengan hewan uji mencit betina galur Swiss Webster. Hasil penelitian mengemukakan bahwa ekstrak sudah memenuhi parameter standarisasi simplisia dan standarisasi ekstrak. Ekstrak terbukti mengandung flavonoid, tanin, alkaloid, saponin, antrakuinon, fenolik, dan terpenoid. Ekstrak daun ramania terbukti memiliki aktivitas antidiare dengan konsentrasi 400mg/ kgBB terhadap mencit yang diinduksi oleum ricini berdasarkan parameter waktu mulai terjadi diare,  penurunan frekuensi diare, dan lama terjadinya diare. Ekstrak etanol daun ramania dengan dosis 400 mg/kgBB memberikan aktivitas antidiare paling baik terhadap mencit yang diinduksi oleum ricini.